Berbeda dengan pemusik jalanan lainnya, bagi seorang punk jalanan atau biasa disebut dengan Punk Rock Street kegiatan mengamen bukanlah suatu kegiatan yang prioritas utamanya adalah mencari uang sebagai kebutuhan. Namun hal ini bagi mereka terlihat sebagai existensi yang erat kaitannya dengan paham kesederhanaan dimana hal ini dilandaskan dengan prinsip anti kemapanan yang menjadi idealis seorang Punk Rock. Tak hanya itu, bermusik dijalanan bagi mereka merupakan instrument dalam menyampaikan pesan atau menyuarakan sesuatu. Tak jarang kita menemukan kritik-kritik yang dianggap tidak sesuai didalam lagu-lagu yang mereka kumandangkan saat mengamen. Mengapa demikian? Seorang Punk yang mengerti tentang paham dan bukan hanya sekedar stelan atas apa yang mereka gunakan adalah orang-orang yang respect terhadap isu sosial, politik, ekonomi, dan lainnya. Boleh dikatakan mereka juga orang-orang yang sadar terhadap hal-hal yang dianggap berjalan dengan tidak sesuai. Maka dari itu perspektif estetika tidak boleh dijadikan dasar dalam penilaian seorang Punk jalanan. Karena mereka merupakan orang-orang yang respon terhadap kemajuan suatu bangsa. Peran seorang Punk jalanan sebagai makhluk sosial adalah sama dengan orang pada umumnya.
Alat-alat musik yang digunakan seorang punk jalanan biasanya memiliki keseragaman ditiap daerah dan biasanya terdiri dari sebuah ukulele, ketipung, dan tamborin. Dimana alat-alat tersebut dilengkapi dengan sebuah bong sebagai tempat menerima uang. Semua alat-alat tersebut dibuat dengan kesederhanaan, seperti ketipung yang dibuat dari pipa-pipa bekas dan tamborin sendiri merupakan botol plastik yang diisi dengan sesuatu agar dapat mengeluarkan bunyi, bisa itu beras atau pasir. Bermusik dijalanan jika dilihat dari keadaannya seperti pertarungan dalam sempitnya kesejahteraan kota. Namun hal ini tidak boleh menjadi tonjolan bagi seorang punk rock, mereka bermusik tidak seperti perang ekonomi dengan ajaran-ajaran monopoli dalam dunia kapitalis. Kembali lagi dalam karakteristik awal semua harus dilakukan berdasarkan keceriaan dan persaudaraan. Hal ini dapat dilihat pada aktifitas bermusik mereka yang diwarnai dengan hura-hura dan hiburan. Namun terkadang kita sering menemukan orang-orang yang bersembunyi dibalik kata punk jalanan namun bersikap seperti seorang preman. Tentu hal ini sangat berpengaruh buruk terhadap image yang ditimbulkan. Jadi kita harus dapat menilai arti dengan bermusik sebenar-benarnya seorang punk jalanan dengan tidak mengaitkan hal-hal negative tersebut.
PROFILE BAND
Daftar ini di update setiap bulannya !1. Day to Embrace (Indonesia Indiepop Scene)
2. Behind the Angel - Obsessions Make My Life Worse and My Love Better (EP)
3. Kota Hujan - Album Compilation
4. Hidden Message - Yesterday or Tomorrow (EP)
5. Endah n' Rhesa - Nowhere To Go (Repackaged)